Scroll Untuk Lanjut Membaca
banner
PERISTIWA

Dugaan Tarekat Sesat di Paguat, Pengikutnya Diminta Tak Percaya Rukun Islam

211
×

Dugaan Tarekat Sesat di Paguat, Pengikutnya Diminta Tak Percaya Rukun Islam

Sebarkan artikel ini

Dulohupa.id- Dugaan tarekat sesat di Pohuwato terus menuai penolakan dari warga Paguat. Tarekat yang mengklaim sebagai tarekat  Naqsyabandiyah itu dituduh sesat, salah satunya karena mengajak pengikutnya untuk tidak mempercayai rukun Islam. 

Hal itu seperti diungkapkan oleh Umar Abdul, koordinator lapangan yang melakukan demo penolakan target itu siang tadi, Kamis (21/5) di depan Polres Pohuwato. 

Ia menyebutkan, bahwa tidak hanya mengajak pengikutnya tidak mempercayai rukun islam, guru besar dari tarekat itu juga mengajak pengikutnya untuk tidak perlu menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Kata Umar, guru besar tarekat Naqsyabandiyah itu meminta pengikutnya cukup membayar fidyah sebesar Rp 15 ribu setiap hari selama bulan suci Ramadhan. 

Lalu, pengikut tarekat itu juga diminta untuk tidak perlu menunaikan ibadah haji dan umroh. Karena kedua ibadah itu cukup digantikan dengan datang ke Palu, Sulawesi Tengah. 

“Mereka tidak ada bacaan Quran atau amalan-amalan lain di surau itu, bahkan yang ditemukan itu justru Injil bukan Quran. Jika itu benar maka kami khawatir ini bagian dari misionaris yang kemudian dengan sengaja di sisipkan untuk menghancurkan ajaran islam, dari gurunya ini sudah di agung-agung kan oleh muridnya, seperti beliau yang satu-satu nya bisa memberikan syafaat di yaumil akhir kepada murid-murid nya dan akan menjamin setiap jama’ah yang membayar penebusan dosa itu dijamin masuk surga,” ungkap Umar.

Karena itu, ia pun menuntut kepolisian setempat, agar mengusut tuntas masalah tersebut, dengan memanggil guru besarnya. Sebab, guru besar tarekat itu sebelumnya diketahui terlibat kasus dugaan pelecehan seksual, namun mangkir dari panggilan polisi.