Dulohupa.id – Debat publik atau debat kandidat merupakan salah satu wadah yang disiapkan baik KPU Kabupaten/Kota maupun KPU Provinsi.
Debat kandidat seharusnya menjadi kesempatan setiap pasangan calon untuk menyampaikan gagasan maupun visi misi untuk kemajuan daerah yang akan dipimpin. Tak hanya itu, debat kandidat ini juga menjadi salah satu wadah agar masyarakat luas dapat mengetahui visi misi dari masing masing paslon untuk menentukan pilihan pada pilkada serentak 27 November nanti.
Sayangnya, hal ini tak berlaku untuk debat Pilwako Kota Gorontalo. Dimana debat kandidat yang sudah 2 kali dilaksanakan, tidak pernah diikuti secara keseluruhan oleh pasangan calon. Pada debat pertama, tidak dihadiri oleh 1 pasangan calon, yakni pasangam calon Ramli Anwar-Anna Supriana (Ramah) tanpa adanya konfirmasi ke pihak KPU.
Tak sampai disitu, pada debat kandidat kedua pada Rabu, 06 November 2024 pekan lalu, justru tidak dihadiri oleh 2 pasangan calon. Yakni paslon Ramli Anwar-Ana Supriana (Ramah) dan pasangan calon Adhan Dambea-Indra Gobel (Air).
Ketidakhadiran kedua paslon ini dalam debat kandidat kedua Pilwako Kota Gorontalo membuat suasana debat kian sepi. Bahkan, hal ini turut menjadi perbincangan hangat dikalangan masyarakat dan pendukung masing-masing paslon.
Debat kandidat kedua Pilwako Kota Gorontalo yang tak dihadiri oleh dua paslon ini pun sontak menjadi perbincangan dikalangan masyarakat dan pendukung masing-masing paslon hingga mengundang beragam pertanyaan.
Tak hanya itu, ketidakhadiran kedua paslon ini pun sontak menjadi sorotan sejumlah media nasional dengan berbagai persepsi dan narasi yang cukup menggelitik.
Tak tanggung tanggung, kondisi ini menjadi perhatian media televisi nasional, salah satunya Tv One. Dimana dalam berita dengan judul “Nyerah sebelum bertanding? Dua paslon pilkada Gorontalo tak hadir di debat terakhir” mengindikasikan adanya ketidaksiapan paslon dalam menyampaikan visi misi di hadapan masyarakat maupun adu gagasan dengan paslon lain.Hal ini tentu menjadi hal yang menarik sekaligus memperihatikan. Dimana hal ini menggambarkan kualitas dan kesiapan masing masing-masing paslon menjelang pilkada serentak 2024.
Ketua KPU Kota Gorontalo, Mario Nurkamiden pun mengungkapkan ketidakhadiran kedua paslon pada debat kandidat kedua ini telah dikonfirmasi melalui surat resmi untuk tidak mengikuti debat.
“Terkait ketidakhadiran dua paslon tersebut, sudah sejak tanggal 4 malam dan tanggal 5 malam, kedua paslon tersebut sudah memberikan surat ke kita terkait ketidakhadiran untuk debat kedua. Terkait dengan alasan itu, memang kalau merujuk pada PKPU tentu ada 3 alasan yang urgent dan menjadi dasar paslon untuk tidak hadir. Yang pertama sakit dan harus ada surat izin dari lembaga yang berkaitan. Yang kedua terkait ibadah dan itu juga harus ada lampiran dari lembaga terkait,” Jelas Ketua KPU Kota Gorontalo, Mario Nurkamiden saat diwawancarai pasca debat kandidat kedua, Rabu (06/11/2024).
Ketua KPU pun menengaskan bahwa meski kedua paslon tersebut telah memberikan pemberitahuan, namun secara prinsip kedua paslon tidak menyampaikan apa hal urgent yang membuat kedua paslon tidak hadir atau mengikuti debat kandidat.
Tim Liputan