Scroll Untuk Lanjut Membaca
banner
HEADLINEPERISTIWA

Demo Ricuh di Gorontalo, Seorang Anggota Polisi alami Kejang-kejang

×

Demo Ricuh di Gorontalo, Seorang Anggota Polisi alami Kejang-kejang

Sebarkan artikel ini
Polisi Kejang-kejang
Seorang anggota polisi berpakaian preman (Bripda Fernanda) alami kejang-kejang dan pingsan dievakuasi petugas. (Foto: Dulohupa)

Menurut Kombes Wahyu, pemicu kericuhan adalah adanya provokasi dari orator yang menyuruh mahasiswa bergerak ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SBPU), yang letaknya tak jauh dari bundaran Saronde /Hulonthalo Indah dengan tujuan menguasai SPBU.

SIMAK VIDEONYA:

Kabid Humas Polda Gorontalo Kombes Pol Wahyu Tri Cahyono,SIK dalam keterangannya menyayangkan kenapa insiden itu harus terjadi. Katanya, menyampaikan pendapat di muka umum itu boleh tapi laksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, jaga ketertiban, jangan anarkhis, tapi apa yang terjadi si orator justru memprovokasi massa untuk menguasai SPBU.

“Bahkan saat dicegah ada salah satu oknum mahasiswa yang menyerang petugas dengan menggunakan tongkat bendera yang dibawanya, guna mencegah dampak yang lebih besar dengan terpaksa kami melakukan tindakan tegas dengan mengamankan beberapa provokator dalam aksi unras tersebut,”ujar Wahyu.

Wahyu katakan bahwa keberadaan Polri dalam pengamanan unjuk rasa itu untuk melindungi mereka yang melakukan aksi unras dan juga melindungi orang lain yang terkena dampak dari kegiatan Unras tersebut.

Lanjutnya, di SPBU sangat rentan terjadi kebakaran, sehingga harus diamankan agar tidak menjadi sasaran massa aksi, dan petugas punya prosedur dalam pengamanan unjuk rasa sesuai Peraturan Kapolri Nomor 1 Tahun 2009 tentang penggunaan kekuatan dalam tindakan kepolisian.

“Ada enam tahapan mulai dari kehadiran petugas sebagai wujud pencegahan, tahap peringatan, tahap kendali tangan kosong lunak, tahap kendali tangan kosong keras, tahap kendali menggunakan senjata tumpul, senjata kimia dan jika eskalasi meningkat dan bisa membahayakan nyawa petugas dan masyarakat tahap selanjutnya bisa menggunakan senjata api , dan tahap yang kami lakukan kemarin yaitu pengendalian dengan tangan kosong keras,”Tegasnya.