Dulohupa.id- Wali kota Gorontalo Marten Taha menghadiri Focus Group Discussion (FGD)Pembentukan Kampung Tangguh, Kamis (4/3). Dalam penyampaiannya Marten mengungkapkan, bahwa FGD tersebut sangat penting, untuk merumuskan kebijakan bersama dalam memutus rantai penyebaran COVID-19.
Ia pun menjelaskan, bahwa pembuatan kampung tangguh memang tidak boleh dilaksanakan hanya oleh satu pihak saja. Kata dia, harus ada keterlibatan para pihak.
“Pembuatan kampung tangguh bencana COVID-19 ini, sebagai harapan kami, dengan adanya penurunan kasus terkonfirmasi positif atau memutuskan penyebaran penularan COVID-19 di kota Gorontalo,” ungkap Marten Grand Q Hotel pagi tadi. Kamis (4/3).
Ia pun menjelaskan, bahwa pembentukan kampung tangguh sendiri adalah amanat Permendagri Nomor 3 tahun 2021, tentang pembatasan kegiatan masyarakat dan pembentukan posko di kelurahan masing-masing.
“Program FGD ini, bagaimana penanganan COVID-19 secara mikro, dengan pembentukan kampung tangguh. Sebelumnya (kampung tangguh) sudah dibuat di enam kelurahan di Kota Gorontalo,” kata Marten.
Marten pun menjelaskan, mikro yang ia maksud adalah sebuah strategi memutus rantai penyebaran COVID-19 dengan titik fokus terkecil. Dimulai dari rukun warga dan rukun tetangga.
“Tetapi harus secara sempurna. Kalau kita memang ingin, di situ tenaga kesehatan disiapkan, puskesmas yang ada di kelurahan atau puskesmas yang ada di kecamatan harus fokus di RTRW itu,” tutup Marten.
Reporter: Yusuf Konoli