Gorontalo – Ancaman interpelasi hingga hak angket yang diucapkan Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Umar Karim dinilai “Ngalor Ngidul” oleh aktivis muda Kevin Tolinggi. “Ngalor Ngidul” artinya pembicaraan yang tidak memiliki arah yang jelas.
Kepada awak, Kevin mengatakan ancaman Umar tidak jelas arahnya untuk siapa.
“Setelah membaca LKPJ Tahun 2024 tiba-tiba mewacanakan hak angket dan interpelasi, tidak jelas kepada siapa, pernyataannya “ngalor ngidul”.
Seharusnya dengan tegas Umar Karim menyampaikan hak angket untuk Penjabat Gubernur Rudy Salahudin ataukah Gubernur Gusnar Ismail.
“Saya baca berulang kali pernyataannya, saya bingung siapa yang dituju Umar Karim. Kalau hak angket ditujukan ke Pak Rudy, beliau sudah selesai menjabat. Kalau untuk Pak Gusnar, beliau baru sebulan menjabat. Saya curiga Umar Karim saat berpendapat dalam keadaan bingung, makanya kami pun bingung dengan kebingungan Umar Karim”. Ujarnya sambil tertawa sinis.
Terakhir, Kevin berharap agar para Wakil Rakyat dapat menjadi mitra pemerintah dalam membangun Gorontalo kedepan.
“Pemerintah dan DPRD harus bersama-sama membangun Gorontalo, jangan saling meniadakan, kritis boleh asal solutif konstruktif”. Katanya penuh harap.
Aktivis Muda Gorontalo itu juga menyebut Umar Karim lebih cocok jadi Guru Bahasa. Menurutnya, sebagai Wakil Rakyat Umar seharusnya mengikuti perasaan rakyat bukan fokus pada kata-kata.
“Kritik tajam Umar hanya soal temuan kata “pagar” dan “jagung”, ini lucu, dari pernyataannya lebih cocok jadi Guru Bahasa”. ujarnya.