Dulohupa.id – Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Adhan Dambea menyoroti minimnya fasilitas hidran untuk penanganan kebakaran.
Adhan mengatakan, sedikitnya 8 hidran yang tersebar di Kota Gorontalo, tapi hanya 1 diantaranya yang berfungsi.
“Utamanya di kota ini perlu ditambahkan, memang hidran ada 8 atau 9 tapi tidak berfungsi lagi, yang berfungsi itu hanya 1 yang di kantor pos,” papar Adhan usai memantau peristiwa kebakaran rumah makan dan toko gorde di jalan HB Jassin, Kota Gorontalo pada Minggu malam (17/9/2023).
Dia menilai bahwa dengan bertambahnya tingkat kemajuan suatu daerah maka harus diseimbangkan pula dengan fasilitas penunjangnya.
“Dengan majunya kota Gorontalo ini, tentu diiringi dengan persiapan-persiapan, ini kan potensi kebakaran, sementara sarana-prasarana untuk misalnya pemandan kurang lengkap, kurang perhatian pemerintah,” ungkap Adhan.
Mantan Wali Kota Gorontalo itu menyampaikan, setiap menangani kebakaran, petugas Damkar harus mengambil air di Hidran yang berada di kantor Pos. Bahkan, adapun yang diambil dari air sungai atau saluran.
“Bayangkan mereka harus lari ke kantor pos. Bahkan tadi mereka harus ambil air di got atau sungai. Artinya, saya kira ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah kota, tapi pemerintah provinsi juga ambil bagian. Contoh di Agusalim sini, minimal dua hidran,” ujar Adhan.
Menurutnya masalah yang ada bukan hanya menjadi tanggungjawab pemerintah Kota Gorontalo, melainkan juga menjadi tanggung jawab dari pemerintahan Provinsi Gorontalo.
“Saya kira ini perlu perhatian pemerintah, saya minta pemerintah perhatikan, jadi bukan hanya pemerintah kota termasuk pemerintah provinsi Gorontalo, harus ambil bagian terutama masalah hidran,” tambahnya.
Reporter: Yayan