Scroll Untuk Lanjut Membaca
HEADLINEKOTA GORONTALOPERISTIWA

19 Guru di Yayasan Al-Azhar Kota Gorontalo Mengundurkan Diri, Ada Apa?

6707
×

19 Guru di Yayasan Al-Azhar Kota Gorontalo Mengundurkan Diri, Ada Apa?

Sebarkan artikel ini
Guru Yayasan Gorontalo
Para guru Yayasan Al-Azhar 43 Kota Gorontalo yang mengundurkan diri secara serentak. Foto: Ist

Dulohupa.id – Sebanyak 19 orang guru TK dan SD di Yayasan Winarni Rahmat Ririn Al-Azhar 43 Kota Gorontalo memutuskan untuk mengundurkan diri akibat adanya hubungan kerja yang dinilai sudah tak berjalan kondusif.

Permasalahan terjadi berawal dari adanya pemotongan gaji 30 orang guru oleh pihak yayasan sejak bulan September 2023. Dimana gaji guru yang notabenenya tidak mencapai upah minimum Provinsi (UMP) dipotong dengan dalil anggaran yang tidak cukup.

Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Meyske Abdullah menerangkan, setelah terjadi pemotongan gaji, para guru meminta rapat dengan pihak yayasan. Namun bukannya menemukan solusi, para guru justru mendapat perlakukan yang tak pantas. Dimana dalam sebuah video, para guru justru dibentak-bentak oleh ketua yayasan.

“Setelah itu mereka buat petisi, tapi ketua yayasan Al-Azhar tidak menerimanya lalu melaporkannya ke Dinas Ketenagakerjaan Kota Gorontalo. Sehingga terjadilah mediasi antara pihak yayasan dengan guru, namun tidak capai kesepakatan. Namun saat kita kawal kasus ini dan kita mediasi, munculah perjanjian bersama,” Meyske.

Guru Yayasan
Guru Yayasan Al-Azhar Kota Gorontalo yang mengundurkan diri bersama LBH FSPMI Provinsi Gorontalo. Foto: Kris/Dulohupa

Tak sampai disitu, suasana yang diharapkan dapat membaik justru menjadi lebih ironis. Pasalnya, tak berselang lama pihak yayasan justru melakukan pemberhentian secara sepihak kepada 3 orang karyawan yayasan yakni Kepala sekolah SD, bendahara dana BOS dan pegawai tata usaha dengan dalil telah melakukan penggelapan dana BOS.

“Karena kondisi itu, kami pun pada tanggal 8 November kemarin menggelar aksi di 3 titik termasuk di Yayasan Al-Azhar. Kemudian setelah adanya PHK, hubungan kerja disana sudah mulai tidak kondusif,” Ungkap Meyske.

Baca Juga Berita Terkait:

Guru di Yayasan Al-Azhar Resign Serentak, Orang Tua Siswa Cemaskan Nasib Anaknya

Polemik Yayasan Al-Azhar, Marten Taha: Kami akan Turun Tangan

Kondisi yang sudah tidak kondusif itulah, sejumlah guru mulai memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai tenaga pengajar di yayasan tersebut. Dimana diawali oleh mundurya 1 orang guru, kemudian di ikuti oleh beberapa guru lainnya, hingga terakhir ada sebanyak 12 orang guru memasukan surat pengunduran diri secara serentak.

Sehingga, hingga saat ini sebanyak 19 orang guru yang terdiri dari guru TK dan SD di yayasan Winarni Rahmat Ririn Al-Azhar 43 Kota Gorontalo tercatat telah mengundurkan diri. Ditambah dengan 3 orang yang di PHK, sehingga secara keseluruhan ada sebanyak 22 orang karyawan yang tidak akan lagi bekerja di yayasan tersebut.

“Yang jadi permasalahan adalah, sekolah ini dan anak didik yang sudah kelas 6 SD itu akan dibawah kemana. Kami akan meminta berkoordinasi dengan Yayasan Pesantren Islam pusat, untuk mengambil alih yayasan ini. Diaksi juga kami sudah menyampaikan untuk mencopot ketua yayasan untuk menyelamatkan siswa dengan guru-guru,” Pungkas Meyske.

Reporter: Kris