Dulohupa.id – Sejak terbentuknya Forum Daerah Aliran Sungai (DAS) Provinsi Gorontalo pada Bulan Desember 2022 lalu, wadah ini berkomitmen menyelamatkan Daerah Aliran Sungai dari kepunahan seperti Danau Limboto.
Setahun terakhir ini, Forum DAS Gorontalo berkontribusi untuk mengawal isu-isu lingkungan di daerah, serta turut membantu pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan DAS.
Ketua Fordas Provinsi Gorontalo Dr Wawan Tolinggi, SP. M.Si mengatakan, proses pemulihan kawasan DAS harus dimulai dari usia dini untuk edukasi lingkungan. Pendidikan lingkungan sejak dini dibutuhkan untuk penyelamatan DAS Limboto yang berkelanjutan.
Fordas Gorontalo sendiri telah menginisiasi berbagai program konservasi DAS dengan berkolaborasi multi pihak, seperti adanya kerja sama dengan pihak sekolah dasar bagian hulu, tengah dan hilir.
Wawan menjelaskan, Kolaborasi Fordas dan sekolah bertujuan memberikan penguatan peran strategis institusi pendidikan melalui insersi kurikulum konservasi DAS bermuatan kearifan lokal pada kegiatan intra/Ekstra kurikuler.
“Jadi ini sebagai penguatan kepada guru dan siswa dalam kurikulum konservasi DAS. Ada 11 sekolah yang kita jadikan sebagai mitra. Kita sudah lakukan lokakarya,” ungkap Wawan.
Forum DAS Gorontalo bahkan mulai menjajaki kerjasama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) dalam mengintensifkan program-program berbasis penyelamatan daerah hulu dan hilir.
“Kemarin kita sudah lakukan di Sub DAS Biyonga dengan introduksi Pongamia Pinnata Pola tumpangsari tanaman ekonomi lokal. Alhamdulillah Kita sudah mendapat respon dari JICA. Kedepan kita kan lakukan kerjasama dengan mereka,” ungkap Dosen Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo itu.