Dulohupa.id- Rasanya tak ada yang mau melewatkan momen Tumbilotohe tahun ini, setelah sebelumnya pada tahun 2020, pemerintah melakukan larangan ketat terhadap aktivitas yang memicu kerumunan. Apalagi, jika tradisi itu dirayakan dengan menampilkan 27 ribu lampu botol yang berjejer sepanjang 1800 meter. Seperti perayaan Tumbilotohe oleh komunitas Tanggidaa Mulolo di sepanjang jalan HOS Cokroaminoto, Kelurahan Tanggidaa, Kota Gorontalo.
Tidak mengherankan, ruas jalan itupun macet hingga kerumunan tak dapat dihindari. Ketua komunitas tersebut, Racman Matoka menjelaskan, bahwa sebagai tradisi turun temurun, Tumbilotohe terlalu indah untuk dilewatkan. Karena itu, jika tradisi ini hanya dirayakan dalam tiga hari, maka oleh komunitas Tanggidaa Mulolo, dirayakan selama empat hari, hingga menjelang idul fitri.
Iapun membeberkan, bahwa, sebelum ramadhan, pihaknya telah menyiapkan tradisi Tumbilotohe tersebut, bahkan juga menyiapkan panggung. Namun karena mengikuti imbauan pemerintah untuk tidak terjadi kerumunan, maka pihaknya membatalkan rencana tersebut.
“Jadi memang tumbilotohe ini adalah tradisi, kita ikuti tradisi, (berlangsung) mulai dari 27 ramadhan sampai dengan malam lebaran,” ungkap Rachman.
Pantauan dulohupa.id, spot favorit masyarakat untuk berswafoto di tempat ini adalah di simpang empat, tepat di toko ritel Indomaret Tanggidaa. Di tempat ini, banyak pengendara yang berhenti dan berfoto. Meski setelah itu diminta oleh panitia untuk melanjutkan perjalannya agar tak menimbulkan kerumunan.
Indra Suleman, seorang pengunjung bahkan mengaku, senang karena akhirnya dapat menikmati tradisi Tumbilotohe tahun ini. Saking senangnya, ia bahkan betah berlama-lama, meski oleh panitia diminta untuk segera meninggalkan tempat itu, dan berpindah ke tempat yang tidak sunyi.
“Dari saya pribadi, lumayanlah. Daripada tahun sebelumnya gak ada,” ujarnya
Sementara itu, di simpang empat tersebut juga terlihat dijaga ketat oleh aparat kepolisian.
Reporter: Faisal Husuna
