Dulohupa.id- Pemerintah Kabupaten Bone Bolango terus berupaya untuk mendigitalisasi seluruh aspek, termasuk perdagangan. Kali ini di momen Ramadhan 1442 H, pihaknya mendorong para penjual takjil di kawasan Mato Bonebol, untuk menggunakan pembayaran non tunai menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).
Bupati Bone Bolango Hamim Pou mengatakan gerakan ini merupakan bagian digitalisasi layanan di Kabupaten Bone Bolango.“Bone Bolango digital merupakan salah satu fokus kita,” kata Hamim.
Dengan pembayaran ini artinya, masyarakat yang ingin berbelanja takjil di kawasan tersebut, tidak perlu membawa uang cash. Cukup dengan menscan barcode, maka pembayaran langsung bisa diterima oleh penjual.
Hamim menuturkan tahun 2021, semua transaksi di Kabupaten Bone Bolango sudah berbentuk transaksi digital.“Termasuk bagi penjual UMKM, transaksi di pasar-pasar, dan lain-lain,”tutur Hamim.
Sementara itu, Meylan salah seorang penjual yang berjualan takjil di kawasan Mato Bonebol mengatakan, sangat merasa terbantu dengan hadirnya QRIS ini. Sebab, dengan QRIS, pedangan tidak perlu kesulitan dalam urusan tukar menukar uang pecahan.
“Pembeli cukup membayarnya melalui QRIS dengan cara melakukan scan barcode yang telah disediakan di lapak kami, maka dengan otomatis uang itu akan masuk pada rekening,” kata Meylan..
Meylan yang sudah berjualan takjil sejak tahun 2014 ini mengaku, sudah menggunakan QRIS baru pada hari Rabu kemarin.
Sama halnya dengan Meylan, Asosiasi UMKM Bone Bolango yang diwakili oleh Heni Usman mengatakan penggunaan QRIS ini sangat mempermudah ketika para pembeli tidak membawa uang tunai.
Reporter: Has