Dulohupa.id-Penantian panjang para siswa SMA sederajat di Gorontalo untuk bisa belajar di sekolah, rupanya akan terwujud. Sebab, pada tahun ajaran baru, Pemerintah Provinsi berencana untuk kembali membuka sistem belajar mengajar di sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) Provinsi Gorontalo, Wahyu Katili mengungkapkan, bahwa memang di tahun ajaran baru ini, pihaknya mengoptimalkan pembelajaran di sekolah. Meski dengan sejumlah pembatasan yang ketat.
“Kita berencana mengoptimalkan di tahun ajaran baru pada saat mulai siswa baru, kita akan mulai proses pembelajaran tatap muka secara terbatas. Tapi tidak semua kembali normal seperti semula, harus dengan menerapkan protokoler kesehatan,” ungkap Wahyu kepada Dulohupa.id Rabu (19/5)
Pengetatan itu kata Wahyu, dengan menekankan 3M, lalu mengurangi jumlah rombongan belajar dalam satu kelas, serta membatasi jam pelajaran.
“Ketika memulai proses pembelajaran tatap muka terbatas, ada beberapa persyaratan-persyaratan yang paling utama harus dipenuhi, yaitu proses cakupan vaksinasi terhadap tenaga kependidikan yang ada di seluruh sekolah,” jelas Wahyu
Tetapi menurut Wahyu, sistem pembelajaran tatap muka terbatas ini ada beberapa konsekuensi yang harus dilakukan, ketika ada beberapa sekolah terkonfirmasi penyebaran Covid-19, maka akan diperhitungkan pembelajarannya seperti apa.
“Begitu ada terkonfirmasi (tertular Covid-19) kita harus melakukan tindakan, bahkan ketika itu lebih parah maka bisa jadi akan dilakukan penutupan kembali sekolah-sekolah,” tutur Wahyu.
Ia pun menegaskan, untuk para guru, tidak menjadikan vaksinasi sebagai tiket untuk mengabaikan protokol kesehatan.
“Jangan menganggap semua sudah kembali normal, kita sudah tidak pakai masker, juga tidak memperhatikan protokol kesehatan, walaupun sudah di vaksin guru-gurunya,” tutup Wahyu.
Reporter: Yusuf Konoli












