Bone Bolango – Salah satu kontestan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bone Bolango diduga terlibat kasus mafia tanah pada proyek Bendungan Bulango Ulu.
Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Gorontalo, I Dewa Gede Wirajana, melalui Asisten Intelijen Otto Sompotan membenarkan adanya laporan yang masuk terkait kasus dugaan mafia tanah tersebut.
Otto menyampaikan, laporan itu masuk di Kejaksaan Negeri Bone Bolango. Namun pihak Kejaksaan masih melakukan penundaan proses laporannya karena adanya Pilkada serentak 2024.
“Iya, ada informasi salah satu kandidat di dalam laporan itu. Olehnya proses hukumnya masih ditunda,” ujarnya kepada awak media Rabu (06/11/2024).
Penundaan proses kasus dugaan mafia tanah ini merupakan merupakan instruksi Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin, agar pengaduan, pelaporan, proses hukum dan pengungkapan kasus yang melibatkan peserta pemilu ditunda.
“Penundaan untuk menghindari kampanye hitam. Bapak Jaksa Agung tak ingin proses penegakan hukum yang dilakukan Korps Adhyaksa menjadi sarana penggiringan opini yang buruk dan menjadi alat politik bagi pihak-pihak tertentu,” tandasnya.
Otto memastikan Kejaksaan Tinggi Gorontalo tetap akan mengusut laporannya. Sementara pihak Kejaksaan belum memberikan keterangan lebih lanjut siapa kandidat Pilkada Bone Bolango yang dilaporkan atas dugaan kasus mafia tanah tersebut.
Redaksi