Dulohupa.id – Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 hijiriah di kerajaan empat yang dipusatkan di Desa Sipayo dan dimotori Karang Taruna (KT) Olongia untuk melestarikan tradisi kearifan lokal.
Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar khusus di Kecamatan Paguat memiliki perbedaan tersendiri, terutama di empat desa yang memiliki raja-raja kecil, yaitu Desa Sipayo, Kelurahan Siduan, Desa Soginti, dan Desa Bunuyo.
Perayaan Maulid Nabi di empat desa tersebut dirayakan secara bergilir yang dihadiri oleh tiga desa lainnya. Seperti halnya yang ada di Desa Sipayo, Kecamantan Paguat, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo.
Ketua Karang Taruna Olongia Desa Sipayo, Janwar Hippy mengaku perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW kali ini yang berpusat di Desa Sipayo, tentunya menjadi momen untuk melestarikan kearifan lokal yaitu, festival tolangga yang akan dilombakan.
Tolangga sendiri setelah abad ke 18 saat islam masuk ke Gorontalo, pada tahun 1927 istilahnya adalah lilingo, artinya kecil seperti lingkaran yang ada di kepala, dan diletakan sejumlah kue di dalamnya. Setelah tahun 1937 dari lilingo berganti istilahnya menjadi toyopo, artinya tempat itu lebih besar dari lilingo.