Dulohupa.id – Masalah pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) sampai dunia kiamat tidak akan selesai kalau tidak melibatkan seluruh stakeholder yang ada di daerah, baik itu masyarakat sampai kepada pemerintah setempat, kemudian LSM, serta yang tidak kalah pentingnya, peran serta wartawan harus mendukung kegiatan ini dalam hal mempublikasikan.
Hal ini seperti yang disampaikan oleh Kepala BP DAS M. Tahir MS, dimana menurutnya DAS itu terlalu banyak kepentingan baik itu kepentingan masyarakat, kepentingan pertanian, kepentingan perumahan dan kepentingan PU, sehingga kepala BP DAS berharap untuk bahu membahu untuk melaksanakan rehabilitasi dalam DAS itu.
Lanjut dikatakan oleh Tahir, dari sekian banyak DAS, di Provinsi Gorontalo, hanya 27 yang boleh dikatakan masih sehat, kemudian sisanya itu sudah rusak. Buktinya dikatakan olehnya, pada saat musim kemarau terjadi kekeringan pada saat musin penghujan terjadi banjir dan tanah longsor.
“Nah apa permasalahnya, kita tidak bisa dipungkiri bahwa teman-teman atau masyarakat kita, menanam tanaman holtikultura dikemiringan 30 persen keatas, tanpa mematuhi kaedah-kaedah konserpasi tanah dan air. Contohnya membuat teras untuk mempercepat laju erosi yang terjadi. Bukti sekarang kita dari sini jalan dari kota sampai ke Pohuwato, kanan kiri jalan itu sudah ditanami holticultura jagung, dan itu sebagian besar dalam kawasan hutan,” unkapnya.
Olehnya itu selaku yang boleh dikata sudah mengenyam pendididkan punya tugas untuk melaksanakan penyuluhan ke masyarakat bahwa apa yg dilaksanakan sekarang ini berakibat fatal untuk kelangsungan hidup di daerah ini.