Scroll Untuk Lanjut Membaca
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

Mahasiswa KKN UNG di Desa Tabongo Sulap Limbah Sabut Kelapa jadi Bernilai Ekonomis

514
×

Mahasiswa KKN UNG di Desa Tabongo Sulap Limbah Sabut Kelapa jadi Bernilai Ekonomis

Sebarkan artikel ini
Limbah Sabut Kelapa
Sosialisasi dan edukasi pengelolaan limbah sabut kelapa jadi produk bernilai ekonomis yang dilakukan mahasiswa KKN UNG. Foto/Dulohupa

Dulohupa.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) di Desa Tabongo, Kecamatan Dulupi, Kabupaten Boalemo edukasi dan ajak masyarakat mengelolah limbah sabut kelapa menjadi produk bernilai Ekonomis.

Melimpahnya sumber daya alam dan hasil pertanian seperti kelapa, belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat Desa Tabongo. Misalnya, sabut kelapa hanya dibiarkan menjadi limbah dan terbuang begitu saja.

Melihat kondisi dan potensi sumber daya alam yang melimpah, sejumlah mahasiswa KKN Desa Tabongo ini pun berupaya melahirkan inovasi dan mengedukasi serta mengajak masyarakat setempat untuk mengelola limbah sabut kelapa yang ada. Tak hanya sebatas mengurangi limbah sabut kelapa yang mengganggu estetika lingkungan dan berpotensi menjari sarang penyakit, pengelolaan dan pemanfaatan limbah sabut kepala ini juga tentu bertujuan untuk menciptkan produk yang bernilai ekonomis.

“Tujuan kami disini tentunya selain sebagai upaya mengurangi limbah, ini juga sebagai strategi agar perekonomian masyarakat disini bisa terbantukan. Dengan apa? Yaa dengan menciptkan produk yang memiliki nilai jual dari olahan limbah sabut kelapa ini,” Ujar Koordinator Desa KKN Desa Tabongo, Syarif Tuna.

Limbah jadi Produk
Produk pot bungan yang terbuat dari limbah sabut kelapa. Foto/Dulohupa

Upaya peningkatan ekonomi melalui pemanfaatan limbah sabut kelapa ini pun dikemas dalam sosialisasi kepada masyarakat. Sosialisasi ini juga dihadiri langsung aparat desa, masyarakat, karang Taruna serta Dosen pembimbing lapangan, diantaranya, Dr. Melizubaida Mahmud, S.Pd.,M.Si, Maya Novrita Dama, S.Pd., M.Pd, Dr. Cristian Polamolo, S.Pd., M.Pd dan Wulan Mayasari Tambengi, S.Pd., M.Pd.