Dulohupa.id – Pintu air 5 Tapodu di kawasan danau Limboto tidak dibuka jadi pemicu banjir melanda beberapa desa di Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo sejak Jumat (24/1/2025) kemarin.
Pintu air 5 Tapodu yang bersambungan dengan kanal itu tak berfungsi dengan optimal. Padahal pintu air 5 jika aktif bisa mengurai debit air luapan danau Limboto untuk mencegah banjir yang parah. Ketika air danau meluap, pintu air lainnya yakni pintu air 3 yang dibuka justru membanjiri permukiman warga di desa Tabumela, Tilote, Tulango dan Ilotidea.
Ketua komunitas sungai Tapodu Kecamatan Tilango, Umar Djafar mengatakan, pintu air 5 Tapodu belum dibuka jadi sorotan warga sejak dulu. Meski dibuka, air danau tak bisa mengalir menuju pintu air 5 karena terhalang dengan gundukan tanah tinggi.
“Jadi tanah yang masih menumpuk tidak jauh dari pintu air 5 itu menghalangi air danau Limboto menuju pintu air. Sehingga satu-satunya, air harus keluar dari pintu air 3 untuk mengurai luapan danau Limboto,” ucap Umar.
Umar mengatakan, pintu air 5 belum dibuka membuat kanal Tapodu juga tidak berfungsi dengan optimal. Ia berharap Balai Sungai Gorontalo bersama pihak terkait bisa secepatnya menyelesaikan proyek kanal Tapodu tersebut. Sehingga diharapkan banjir tidak memperparah permukiman yang tinggal tak jauh dari pesisir Danau Limboto.
Pintu air 5 Tapodu merupakan bagian dari revitalisasi Danau Limboto yang berlokasi di Desa Tabumela. Dari pintu air 5 juga dibangun kanal ke arah sungai Bulango. Harapannya ketika banjir datang airnya tidak meluap ke rumah warga.