Dulohupa.id – Penjabat (Pj) Wali Kota Gorontalo, Ismail Madjid berharap tradisi Me’eraji terus dilestarikan oleh masyarakat Gorontalo. Hal itu disampaikannya saat menutup festival Me’eraji ke-8 yang diselenggarakan badan takmirul Masjid Hunto yang disupport Pemerintah Kota Gorontalo, Rabu (22/1/2025).
Sebelum menutup tradisi itu, Ismail menyampaikan beberapa catatan penting. Pertama, terkait mulai berkurangnya minat masyarakat mengikuti Festival Me’eraji dalam tiga tahun terakhir.
“Hal ini mungkin karena pengaruh pandemi yang menyebabkan festival sebelumnya tidak dilaksanakan, sehingga masyarakat kurang siap. Mudah-mudahan pada tahun 2026, panitia dapat lebih awal mensosialisasikan acara ini kepada masyarakat hingga ke tingkat kelurahan,” ujar Ismail Madjid.
Kedua, Ismail menekankan pentingnya pembinaan sejak dini, terutama kepada anak-anak sekolah, agar tradisi Festival Me’eraji ini tetap terjaga.
“Me’eraji ini bukan sekadar tradisi, tetapi mengandung banyak nilai-nilai agama yang menjadi pembelajaran bagi semua. Dalam Me’eraji, diceritakan proses perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa hingga ke Sidratul Muntaha. Narasi-narasi ini mengajarkan tentang pentingnya melaksanakan perintah agama dan konsekuensinya jika tidak dilakukan,” tambahnya.
Menurut Ismail, Festival Me’eraji memiliki potensi besar yang tidak hanya sebagai tradisi keagamaan, tetapi juga sebagai media pembelajaran dan pengembangan wisata.
“Me’eraji ini harus didekatkan kepada masyarakat sebagai kegiatan religi yang mendidik, khususnya bagi masyarakat Muslim di Gorontalo. Selain itu, kegiatan ini juga dapat menjadi daya tarik wisata,” jelasnya.