Scroll Untuk Lanjut Membaca
NASIONAL

Hipotermia, Mahasiswa Gorontalo Nyaris Tewas di Gunung Tilongkabila

246
×

Hipotermia, Mahasiswa Gorontalo Nyaris Tewas di Gunung Tilongkabila

Sebarkan artikel ini
Hipotermia
Petugas SAR Gabungan tengah melakukan upaya pengobatan awal kepada salah seorang mahasiswa, Sabtu (25/6/2022) (F. Humas Basarnas Gorontalo)

Dulohupa.id – Kegiatan pendidikan dasar Mapala (Mahasiswa Pecinta Alam) Fakultas Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo di Gunung Tilongkabila, Kabupaten Bonebolango nyaris menjadi petaka. Seorang mahasiswa peserta Diksar (Pendidikan Dasar) FIP (Fakultas Ilmu Pendidikan) nyaris kehilangan nyawa akibat hiportemia.

Peristiwa ini terjadi, Jumat (24/6) malam. Menurut sejumlah sumber yang dirangkum Tim Dulohupa.id. Kejadian ini bermula saat 15 peserta Pendidikan Dasar Mapala FIP UNG bersama panitia melakukan pendakian di Gunung Tilongkabila, sejak Kamis (23/6) sekira pukul 04.00 wita. Saat itu rombongan para mahasiswa ini mengalami kesulitan saat melakukan pendakian. Karena kondisi medan yang becek akibat hujan.

Rombongan kemudian berhenti di ketinggian 701 MDPL (Meter Di atas Permukaan Laut). Salah seorang peserta bernama Dea Nanda Doke mengalami kelelahan akibat Hipotermia. Saat itu kondisi Dea sempat memburuk namun kemudian membaik. Peristiwa ini langsung dilaporkan ke Basarnas Gorontalo yang kemudian langsung melakukan pemantauan kondisi para mahasiswa tersebut.

“Kami mendapat informasi bahwa ada kejadian membahayakan manusia yang mengalami hipotermia. Kami terima laporan kemarin tanggal (24/6) pukul 09.00 Wita sudah ada kejadian tapi itu kami terus pantau. Mereka (Mahasiswa,red) mengabarkan bahwa sudah aman tapi setiap sejam sekali kami tetap menanyakan keberadaan dari para pendaki itu. Jam 20.00 wita kembali memberikan laporan kepada kami di kantor SAR Gorontalo,” Ungkap Kepala Basarnas Gorontalo I Made Junetra.

 

Evakuasi Sempat Terkendala Medan Terjal

Tak lama kemudian, Sekira pukul 21.00 wita, Basarnas Gorontalo kembali mendapat informasi bahwa kondisi dua peserta kembali memburuk. Mendapatkan informasi ini, Tim SAR Gabungan langsung melakukan proses evakuasi. Upaya pencarian dan evakuasi mahasiswa sempat mengalami kendala akibat kondisi kontur menuju lokasi licin dan berair.

“Pukul 03.00 Wita Tim SAR gabungan berhasil menjangkau para pendaki. Kondisi korban yang mengalami hipotermia sudah perlahan membaik. Tapi ada masalah baru lagi, salah seorang mahasiswa yang memiliki riwayat penyakit asma begitu Informasinya. Sehingga kami agak kesulitan mengevakuasi,” tambahnya.

Barulah, Sabtu (25/6) sekira pukul 18.30 wita Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi korban ke perkampungan dalam keadaan selamat. Dua peserta langsung mendapat penanganan medis lanjutan di Puskesmas Suwawa.

 

 

Reporter: Herman Abdullah