Dulohupa.id – Memasuki hari kedua bulan suci Ramadhan, warga sudah mulai mengeluhkan gas LPG 3 kilogram yang mulai sulit didapat.
Kepada Dulohupa.id sejumlah warga mengatakan, harus menunggu hingga hampir sepekan untuk bisa mendapatkan tabung gas di pangkalan.
“Biasanya satu minggu satu kali, besok biasanya saya ambil di pangkalan” Kata Lani. Kalau di tempat kami, hanya warga yang sudah terdata itu yang dapat, kata Lani.
Meskipun sering mendapatkan jatah di pangkalan tiap minggunya kata Lani, ia beberapa kali harus meminjam tabung gas kepada tetangga atau keluarga yang masih memiliki stok gas, karena sering kehabisan stok gas.
“Misal, masuknya selasa, biasanya jumat sudah habis, kalau tidak dapat di pedagang terpaksa pinjam sama saudara” Jelasnya.
Berbeda halnya dengan Lani, Ros warga Kelurahan Limba U 1, Kecamatan Kota Selatan bahkan terpaksa harus membeli tabung melon di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ia dapat dari para pengecer di salah satu pasar yang ada di Kota Gorontalo.
“Terpaksa beli di sini walaupun mahal, dari pada berharap di pangkalan tapi stok kosong” Ucap Ros.
Ros menjelaskan, untuk satu tabung gas ukuran 3 kilogram, ia harus merogoh kocek hingga 35 ribu rupiah pertabugnya.
“Kalau di pangkalan 18 ribu, di sini saya beli 35 ribu” Terang Ros.
Dari pantauan Tim Dulohupa.Id, pada sejumlah pangkalan tabung gas LGP di Kota Gorontalo, tidak ada antrian warga seperti biasanya. Bahkan beberapa pangkalan hanya memajang tabung gas yang sudah ksong.
Kosongnya gas LPG 3 kilogram ini juga berdampak pada para penjual takjil, mereka mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas. Mereka rela membeli dengan harga 25 ribu hingga 35 ribu rupiah setiap tabungnya.
“ Saat ini susah dapat gas LPG 3 kilogram, namun karena kebutuhan untuk membuat takjil kami berusaha tetap mendapatkan meski dengan harga tinggi. Kadang kami dapat gas LPG dengan harga 20 ribu hingga 35 ribu rupiah per tabung.” Jelas Epi, salah satu pedagang takjil di Kota Gorontalo