Jakarta – Semalam para pemimpin negara ASEAN, negara mitra, dan organisasi internasional yang sedang mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN di Jakarta menghadiri jamuan santap malam di Hutan Kota Gelora Bung Karno, Rabu (6/9/2023).
Pada acara jamuan santap malam itu Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo terlihat menyambut satu persatu tamu yang hadir. Para tamu yang hadir terlihat juga mengenakan pakaian batik bermotif tumpul pucuk rebung, yang artinya menggambarkan keselarasan hidup manusia dan alam.
“Saya dan Ibu Negara menyambut kedatangan para tamu satu per satu. Para tamu mengenakan batik bermotif tumpal pucuk rebung, motif yang menggambarkan keselarasan hidup manusia dan alam,” ujar Presiden Joko Widodo.
Tak hanya itu, pada acara santap malam tersebut beragam makanan khas Indonesia disajikan ditempat itu, mulai dari makanan khas Sumatra Utara, Jawa, dan Ibu Kota Nusantara, dari salad kepiting dengan saus dari rempah Andaliman, daging wagyu khas Lampung dengan saus kemiri, hingga buah-buahan.
Selepas santap malam sejumlah musisi tanah air tampil di panggung dengan empat tema pertunjukan yakni The Sound of Indonesia, The Soul of ASEAN, The Wave of Tomorrow, dan The Epicentrum of Growth.
Sebelumnya Indonesia juga sukses dengan Presidensi G20. Kini Indonesia kembali dipercaya memegang peranan penting di kancah internasional dengan Keketuaan ASEAN atau ASEAN Chairmanship 2023.
ASEAN merupakan singkatan dari The Association of Southeast Asian Nations atau Perhimpunan Bangsa-bangsa di Asia Tenggara yang dibentuk pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand.
Terdapat lima negara pendiri ASEAN, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Oleh karena itu, setiap tanggal 8 Agustus Indonesia termasuk negara yang memperingati hari ASEAN atau ASEAN Day.
Seiring dengan dampak positif yang dirasakan dari perhimpunan ini hingga tahun 2022, anggota ASEAN bertambah enam negara lain, sehingga saat ini menjadi total sebelas negara anggota. Enam negara yang dimaksud yaitu Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja, dan Timor Leste.
Indonesia sendiri telah berperan menjadi Keketuaan ASEAN sebanyak tiga kali dari tahun pertama terbentuk sejak 1976, 2003, 2011, dan menghasilkan capaian yang terbukti dapat mendorong kemajuan negara ASEAN.
Di tahun 2023 ini menjadi kali keempat bagi Indonesia didapuk memegang Keketuaan ASEAN dengan tema “ASEAN Matters Epicentrum of Growth” yang bermakna bahwa Indonesia ingin menjadikan ASEAN tetap penting dan relevan bagi masyarakat ASEAN dan dunia.
Hal itu dikarenakan Indonesia ingin membawa ASEAN menjadi kawasan yang memiliki peran penting, bagi negara kawasan dan dunia. Baik berperan sentral sebagai motor perdamaian maupun kesejahteraan kawasan. Selain itu, Indonesia juga ingin menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan dan dunia.
Setpres