Dulohupa id – Rencana pemberian gelar adat kepada Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo kian menjadi buah bibir atau perbincangan oleh elit politik dan yang merasa dirugikan. Hal ini menjadi pro dan kontra dikalangan mereka.
Sekretaris DPC PPP Kabupaten, Meys Kiraman menyebut anggota DPRD dari fraksi Golkar, Iskandar Mangopa pintar bersandiwara atau memainkan drama seolah-olah mempersoalkan rencana pemberian gelar adat kepada Bupati Gorontalo.
“Saya akui, beliau Iskandar Mangopa pintar akting. Dia pura-pura marah, mengaku belum sepakat dengan gelar adat bupati, padahal dalam hatinya menerima,” ujar Meys, Sabtu (13/8/2022).
Bahkan kata mantan Staf Khusus Bupati Gorontalo Bidang Komunikasi Politik dan Pemerintahan ini, apa yang dilakukan Iskandar cukup menghibur dinamika politik yang ada di daerah. Peran antagonis yang dimainkan mirip aktor-aktor Indonesia yang terkenal.
“Bisa di bilang peran antagonis beliau beliau berhasil. Soal menantang Ketua DPRD dan Bupati Gorontalo untuk menggelar dialog terbuka itu hanya bercanda, kami kan koalisi PPP-Golkar,” kata Meys.
Selain Iskandar, ujar Meys, Hendra Hemeto dan Nikson Jusuf pintar memainkan drama seolah terlihat marah-marah menyusul pernyataan Ketua Fraksi Golkar.
“Semua pasti masih ingat dengan pernyataan fungsionaris DPD II Partai Golkar yang ikut berkomentar soal atas pernyataan Ketua Fraksi Golkar. Saya kira itu juga bagian dari akting antara mereka biar drama ini terlihat sempurna,” tutur Meys.
“Soal akting ini saya tidak terlalu mempermasalahkan, itu urusan mereka. Saya hanya berharap mari kita mendukung program pemerintah dua kali lebih baik,” tutup Meys
Sebelumnya, terkait dengan rencana pemberian gelar adat kepada Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo ini sudah ramai di publik. Salah satu yang menyoalkan adalah anggota DPRD Fraksi Golkar Iskandar Mangopa.
Reporter: Herman Abdullah