Dulohupa.id – Hingga saat ini pelayanan di SPBU Marisa, Kabupaten Pohuwato belum maksimal. Manager SPBU, Hardi Ilato menyebut dalang antrian panjang kendaraan yang mengisi BBM jenis solar itu akibat surat rekomendasi dari Dinas Pertanian dan Perikanan pemerintah setempat.
Tak tanggung-tanggung, kata Hardi pemenuhan kebutuhan solar dari surat rekomendasi itu mencapai 800 liter per-hari untuk mengisi jerigen-jerigen milik petani dan nelayan. Antrian panjang pengisian solar disebutnya juga karena mesin digital yang mereka gunakan lambat berproses.
“Karena setiap mobil yang mau mengisi BBM, harus diisi data kendaraan terlebih dahulu dalam mesin EDC. Seperti nomor polisi dan nomor telpon sopir, tapi mesin EDC itu bekerja sangat lambat”terangnya.
Sementara itu pantauan Dulohupa.id di SPBU itu pada Senin malam (11/4/2022). Kendaraan yang mengantri BBM tidak begitu panjang, terlihat hanya ada sekitar sepuluh mobil di lajur kiri dan kanan pompa minyak. Tapi jumlah jerigen juga banyak dan menumpuk dan nampak, petugas SPBU terkesan lebih mengutamakan mengisi jerigen-jerigen itu dibanding mobil-mobil yang sudah lama mengantri.
Rahmat salah satu sopir yang saat itu sedang mengantri di SPBU Marisa, terpaksa harus menunggu lama, dari pukul 20.00 WITA sampai pukul 23.30 WITA
“Sudah dari habis tarwih disini, antrian bergerak nanti 30 menit kemudian, tidak tau kenapa juga, kendati mobil saat ini terbilang sedikit,” ungkapnya.
Dilihat Rahmat, ternyata yang memperlambat pengisian solar untuk kendaraan ternyata, sebelum mengisi solar ke mobil terlebih dulu tiga sampai enam jireng yang diprioritaskan petugas SPBU.