Dulohupa.id – Kurang dari sepekan menjelang pemberangkatan jamaah haji ke Arab Saudi, pemerintah ternyata masih kekurangan anggaran sekitar Rp1,5 triliun.
Dilansir dari Voaindonesia.com, hal ini terungkap dalam rapat kerja antara Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dengan Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Senin (30/5).
Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto menjelaskan pihaknya telah menerima surat dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bertanggal 27 Mei 2022 mengenai usulan tambahan anggaran operasional haji reguler dan khusus. Dalam suratnya, Yaqut menyebutkan pemerintah Arab Saudi menerapkan sistem paket layanan atau masyair di Arafah, Muzdalifah dan Mina.
Di samping itu, maskapai Saudi Arabian Airlines yang mengangkut jamaah haji Indonesia memberlakukan biaya penanganan di Bandar Udara Soekarno Hatta bagi jamaah dari embarkasi Surabaya, serta biaya selisih kurs.
“Dengan adanya paket layanan masyair dan tambahan biaya penerbangan tersebut, maka terjadi kekurangan anggaran biaya operasional haji tahun 2022 sebesar Rp1.517.922.300.711,” kata Yandri.
Indonesia tahun ini mendapat jatah sebanyak 100.051 jamaah dari total satu juta orang dari seluruh dunia yang diizinkan berhaji oleh pemerintah Saudi tahun ini. Kuota normal Indonesia adalah sebesar 221.00 ribu jamaah. Pemberangkatan kelompok terbang pertama akan dilakukan pada 4 Juni mendatang.
Dalam penjelasannya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan usulan penambahan anggaran ini dilakukan menyesuaikan kebijakan pemerintah Arab Saudi yang menerapkan sistem paket layanan di Arafah, Muzdalifah dan Mina.