Dulohupa.id- Akibat pendemi COVID-19, sebanyak 467 siswa SMA sederajat di Gorontalo putus sekolah. Terlebih ketika pada medio 2020, pemerintah setempat memberlakukan belajar dari rumah dengan sistem daring (dalam jaringan).
Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda Dan Olahraga Provinsi Gorontalo, Wahyudin A Katili memberikan data ratusan angka siswa SMA sederajat di Gorontalo yang putus sekolah itu kepada dulohupa.id, belum lama ini.
”Sesuai data yang ada di kami (dinas pendidikan), sebanyak 467 siswa putus sekolah sejak pandemic COVID-19 (mewabah pada) 2020 kemarin,” ujar Wahyudi.
Alasan putus sekolah ini pun beragam menurut Wahyudin. Ada yang putus sekolah karena mengaku harus membantu orang tua, hingga siswa yang memilih menikah.
“Berbagai alasan kami terima, dari mereka membantu orang tua memenuhi ekonomi di tengah pandemi, bahkan ada siswa yang memilih menikah muda.” jelas Wahyudin.
Meski begitu kata Wahyudin, pihaknya akan berupaya agar ratusan siswa tersebut mengikuti sekolah paket C.
Selain itu, untuk mencegah hal-hal tersebut terjadi ke depan, pihaknya akan memberlakukan laporan keaktifan siswa.