Scroll Untuk Lanjut Membaca
INFO COVID-19NASIONAL

Puluhan Ribu Warga Tolak Kebijakan Tes PCR untuk Penerbangan

65
×

Puluhan Ribu Warga Tolak Kebijakan Tes PCR untuk Penerbangan

Sebarkan artikel ini
Pramugari Lion Air sedang merapikan bagasi penumpang/Wawan Akuba
Pramugari Lion Air sedang merapikan bagasi penumpang/Wawan Akuba

Dulohupa.id-  Sebanyak 40 ribu pengguna internet menandatangani petisi penolakan terhadap kebijakan pemerintah tentang tes PCR untuk penerbangan. Kebijakan kontroversial Pemerintah untuk mewajibkan masyarakat melakukan tes PCR sebelum melakukan perjalanan, walaupun sudah divaksin dua kali. Penolakan besar dari masyarakat itu dilakukan melalui dua petisi online di platform Change.org.

Petisi pertama dibuat oleh Dewangga Pradityo Putra, seorang engineer pesawat. Dalam petisinya, ia menganggap bahwa kebijakan yang mengharuskan seseorang melakukan tes PCR walaupun sudah divaksin dua kali, akan menyebabkan penerbangan berkurang sehingga industri penunjangnya pun akan semakin kesulitan. 

“Saya merasakan sekali dampak pandemi ini di pekerjaan. Penerbangan berkurang, teman saya juga ada yang dirumahkan jadinya. Padahal, sirkulasi udara di pesawat sebenarnya lebih aman karena terfiltrasi HEPA, sehingga udaranya bersirkulasi dengan baik, mencegah adanya penyebaran virus,” tulisnya di petisi.

Permintaan yang sama juga dibuat oleh Herlia Adisasmita, seorang warga yang tinggal di Bali. Bagi Herlia, Bali yang bergantung pada pariwisata sangat mengharapkan kedatangan dari turis domestik, sehingga adanya peraturan wajib PCR dianggap akan memberatkan dan malah akan membuat industrinya semakin menghadapi keadaan yang sulit, terutama mengingat harga PCR yang terlampau mahal.

“Kami harus bagaimana lagi? Bangkrut sudah, nganggur sudah, kelaparan sudah, bahkan banyak di antara kami yang depresi, rumah tangga berantakan karena faktor ekonomi, atau bahkan bunuh diri,” tuturnya.