Scroll Untuk Lanjut Membaca
HEADLINENASIONALPERISTIWA

Oknum Anggota TNI Bayar Orang untuk Tembak Istri

173
×

Oknum Anggota TNI Bayar Orang untuk Tembak Istri

Sebarkan artikel ini
TNI Tembak Istri
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi bersama pimpinan TNI menggelar konferensi pers terkait kasus penembakan istri TNI di Semarang. (Dok: Tribrata Polri)

Dulohupa.id – Pihak kepolisian mengungkap motif kasus penembakan terhadap Rina Wulandari (34) istri seorang anggota TNI di Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Kapolda Jateng, Irjen Ahmad Luthfi mengungkapkan, petugas menangkap lima pelaku penembakan istri anggota TNI. Dari hasil pemeriksaan sementara, mereka mendapat bayaran senilai Rp120 juta dari Kopda M yang merupakan suami korban.

Para pelaku masing-masing Sugiono alias Babi (34), Ponco Aji Nugraha (26), Supriyono alias Sirun (45), Agus Santoso alias Gondrong (43), satu pelaku lainnya Dwi Sulistyo (37) yang menyediakan senjata api yang digunakan pelaku untuk menembak korban. Sementara Kopda M masih dalam pengejaran petugas.

“Modus operandi yang dilakukan adalah penembakan dengan senjata api. Motifnya adalah memperoleh upah, dan para pelaku setelah diberi uang hasil kompensasi ada yang dibelikan motor, emas, sudah berhasil kita sita (sebagai barang bukti),” jelas Kapolda Jateng, Senin (25/7/22), seperti dikutip dari Tribrata Polri.

Irjen Ahmad menjelaskan, adapun perolehan senjata api rakitan tersebut, dibeli oleh kedua eksekutor dari tersangka Dwi Sulistyo seharga Rp3 juta. Senjata dipegang dan ditembakan sebanyak beberapa kali oleh tersangka Sugiono alias Babi.

“Dilakukan eksekutor oleh saudara Babi sebanyak dua kali. Jadi tembakan pertama disinyalir tidak mematikan, dia kembali ke posko 200 meter dapat instruksi dari suami korban untuk dilakukan tembakan kedua, jadi tembakan pertama tembus, di TKP kita temukan proyektil satu. Kemudian tembakan kedua disinyalir bersarang di tubuh korban yang sekarang sudah diangkat. Jadi dua proyektil kita amankan,” jelas Kapolda.

Menurut Ahmad Luthfi, motif penembakan terhadap korban dilatarbelakangi kisah asmara terlarang antara Kopda M dengan kekasih gelapnya.

“Motifnya (Kopda M) punya pacar lagi dan ada delapan saksi yang kita periksa di antaranya saksi itu pacarnya yang sudah kita amankan,” ujar Kapolda Jateng.

Kondisi kesehatan Rina Wulandari saat ini perlahan membaik setelah menjalani operasi pengangkatan proyektil peluru di Rumah Sakit Hermina Banyumanik, Semarang.

Sebelumnya Rina, yang menjadi korban penembakan oleh sekelompok orang saat pulang menjemput anaknya dari sekolah pada Senin (18/07/2022). Para pelaku saat itu menggunakan motor untuk menembak korban di Perumahan Grand Cemara, Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah.

Redaksi