Scroll Untuk Lanjut Membaca
GORONTALOPEMPROV GORONTALO

Minimnya Personel Polhut Jadi Kendala Perlindungan Hutan di Gorontalo

451
×

Minimnya Personel Polhut Jadi Kendala Perlindungan Hutan di Gorontalo

Sebarkan artikel ini
Polhut Provinsi Gorontalo
Polisi kehutanan Provinsi Gorontalo bersama jajaran Polres Gorontalo. Foto: PPID

Dulohupa.id – Minimnya jumlah personil Polisi Kehutanan (Polhut) di Provinsi Gorontalo dianggap menjadi sebuah kendala dalam menjaga dan melindungi kawasan hutan dari berbagai kerusakan.

Diketahui luasan hutan di Provinsi Gorontalo saat ini mencapai 700.000 hektare. Dari luasan hutan yang terbilang sangat luas tentu seharusnya diimbangi dengan sumber daya manusia yang berkompeten dan berwenang dalam hal melindungi maupu menjaga kawasan hutan tersebut. Sehingga kehadiran polisi hutan semestinya menjadi salah satu perangkat yang mampu mencegah terjadinya kerusakan hutan akibat aktivitas manusia.

Namun, Kepala Bidang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Pemerdayaan Masyarakat Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Gorontalo, Abdul Salam Bau mengungkapkan bahwa saat ini terjadi ketidakseimbangan antara luasan hutan di Provinsi Gorontalo dengan jumlah personil Polhut yang ada saat ini.

“Dari luas hutan di Gorontalo yang sekitar 700.000 hektar itu, idealnya 1 Polhut mengurus 10 hektar hutan. Tapi kita disini sekarang hanya ada 30 orang personil dengan kondisi rata-rata umur sudah diatas 50 tahun,” Ujar Abdul Salam Bau, Senin (15/05/2023).

Tak hanya itu, Abdul Salam Bau sangat menyanyangkan karena hingga saat ini di Provinsi Gorontalo sudah tidak ada lagi pengangkatan untuk Polisi kehutanan. Sementara polisi hutan sendiri dianggap menjadi sebuah garda terdepan dalam menjaga dan melindungi hutan yang ada.

“Saya heran, padahal polisi kehutanan ini bagi saya adalah garda terdepan, karena siapa lagi yang akan menjaga hutan ini. Luas hutan 700.000, sementara personil kita hanya 30 orang tambah dengan biaya oprasional sangat kurang. Jadi jangan tanya kenapa banyak aktivitas dihutan yang tidak kita inginkan terjadi,” Ungkap Abdul Salam Bau.

Reporter: Kris