Mengenal Enam Keindahan Ekowisata Tersembunyi di Desa Tulabolo
Dulohupa.id – Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango memiliki enam ekowisata indah yang tersembunyi bahkan sampai sekarang belum banyak diketahui khalayak. Keenam Wisata Indah tersebut diantaranya adalah; Air Terjun Hungayono, Hutan Lindung Hungayono, Gua Kapur Sauna, Tebing Bidadari, Hutan Ilalang, dan Sungai Bone.
Moh. Fahry Djuraini salah satu mahasiswa yang mengikuti program “Kampus Merdeka AMATI Indonesia” selama tiga bulan di desa itu, mengungkap bahwa Desa Tulabolo tersebut memang menyimpan ekowisata yang potensial namun belum terlalu diketahui oleh banyak orang.
“Di Desa Tulabulo ini punya wisata yang potensial, tapi sayangnya untuk pengembangan informasi belum ada. Wisatawan masih sulit mencari informasi wisata yang ada di desa ini” ungkapnya
Bahkan menurutnya, di Hutan Lindung Hungayono terdapat sebuah paket wisata yang mengedukasi. Para wisatawan akan di ajak menggali telur burung maleo, lalu memindahkan telur itu, dan juga sampai melepaskan burung maleo ke alam.
Karena itu, bersama empat kawannya yang mengikuti program tersebut, Fahry berinisiatif menggagas sebuah website sebagai wadah pusat informasi ekowisata yang ada.
Ia menceritakan, memang awalnya untuk menyakinkan masyarakat melakukan pengembagan ekowisata menggunakan website itu tidak membutuhkan waktu yang sedikit.
Kurang lebih satu bulan, pihaknya baru berhasil meyakinkan masyarakat bahwa enam keindahan ekowisata tersebut mesti dikelola dan terpublis melalui sebuah website, supaya informasinya bisa terpusat.
“Alhamdulillah websitenya bisa dibuat. Kita kerja sama dengan Bappeda. Kita kelola seluruh kontennya juga isinya. Setelah semuanya jadi, kita ajarkan masyarakat bagaimana cara mengelolanya, mengupdate, menambahkan berita,” ucapnya
“Jadi website itu, kita sudah serahkan kepada masyarakat. Nama websitenya adalah https://tulabolo.bonebolangokab.com,” lanjutnya.
Tidak hanya itu, pihaknya juga membuat brosur dan peta jalur wisata yang bisa di pasang di desa. Lalu papan informasi, yang terdiri dari tiga bahasa yakni, bahasa indonesia, bahasa inggris, dan bahasa gorontalo.
“Nah maksud dan tujannya tiga bahasa ini, adalah untuk mendukung Desa Tulobolo itu sebagai satu geo site dalam pengajuan Geo Park Gorontalo,” katanya
Sementara itu, Bupati Bone Bolango Hamim Pou mengatakan bahwa, apa yang telah ditinggalkan mahasiswa yang mengikuti program selama tiga bulan di daerah itu, harus bisa dilanjutkan dan dikembangkan oleh pemerintah setempat.
Ia juga berharap kepada para mahasiswa itu, agar program-program yang telah mereka gagas bisa diterapkan juga di daerahnya masing-masing.
“Setelah tiga bulan adik-adik berada di sini banyak pelajaran dan pengalaman yang bisa diambil dan dipraktekan di mana adik-adik di tempatkan. Saya berharap setelah mengamati Bone Bolango ini ada sesuatu yang ditinggalkan dan diterapkan di desa di mana adik-adik tinggal,” ujarnya
Kata dia, kedepan kalau ada yang ingin mengabdi di Bone Bolango nanti, pihaknya siap menyambut untuk berkolaborasi membangun Bone Bolango.
“Banyak potensi yang bisa dikembangkan di sini. Apalagi para pimpinan OPD kita berpemikiran terbuka yang siap menyambut anda semua. Kami senang para adik-adik berada di sini. Ingat-ingatlah Bone Bolango,” tutupnya
Reporter: Faisal Husuna
Comments are closed.