Gorontalo – Upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo untuk mencegah fenomena bunuh diri terus dilakukan dengan mengambil sejumlah langkah konkret.
Pencegahan bunuh diri dilakukan pemerintah setempat dengan memberikan penguatan kapasitas bagi guru mata pelajaran agama, Bimbingan Konseling (BK), serta penyuluh agama yang dilaksanakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM).
Sejak Januari hingga minggu pertama Agustus 2023, tercatat sudah 26 kasus bunuh diri di Gorontalo. Pasca dilantik sebagai Penjagub Gorontalo, Staf Ahli Bidang Sosial, Politik, dan Kebijakan Publik Kementerian Tenaga Kerja RI itu memberikan perhatian serius dalam upaya pencegahan kasus bunuh diri.
Penjabat Gubernur Gorontalo, Ismail Pakaya menjelaskan, peningkatan kapasitas guru agama, BK, dan penyuluh agama ini merupakan salah satu cara kita untuk mengantisipasi dan mencegah bunuh diri.
“Para guru yang berinteraksi langsung dengan siswa dan penyuluh yang berhadapan dengan masyarakat diharapkan dapat menyampaikan pesan-pesan untuk tidak menganiaya diri sendiri dengan cara bunuh diri,” ungkap Penjagub Ismail saat membuka webinar penguatan kapasitas secara daring di rumah jabatan gubernur, Kamis (10/8/2023).
Selain itu, Pemerintah Provinsi Gorontalo bersama Forkopimda bahkan telah merumuskan beberapa langkah konkret di antaranya membentuk Satgas Pencegahan Bunuh Diri, posko layanan konsultasi publik, mengedarkan khutbah Jumat terkait bunuh diri, serta menggelar doa bersama. Menurut Penjagub Ismail, upaya tersebut belumlah cukup dan masih dibutuhkan kerja keras dari seluruh elemen masyarakat agar tidak ada lagi kasus bunuh diri di Gorontalo.