Scroll Untuk Lanjut Membaca
banner
GORONTALOPilkadaPOLITIK

Gelar Kampanye Monologis, Tonny-Marten Janji Turunkan Angka Kemiskinan di Gorontalo

49
×

Gelar Kampanye Monologis, Tonny-Marten Janji Turunkan Angka Kemiskinan di Gorontalo

Sebarkan artikel ini
Kampanye Tonny-Marten
Kampanye Dialogis calon Gubernur dan wakil Gubernur Gorontalo, Tonny Uloli - Marten Taha. Foto/Ist

Dulohupa.id – Calon Gubernur dan wakil Gubernur Gorontalo, Tonny Uloli-Marten Taha menggelar kampanye monologis di lapangan Likada, Kabila, Sabtu (16/11/2024).

Ribuan masyarakat antusias menyambut pasangan nomor urut satu tersebut yang dihadiri juga, anggota DPR RI, Rachmat Gobel. Kampanye Monolgis ini uga menghadirkan artis ternama seperti Geisha dan Wizz Baker.

Menurut Rachmat Gobel, Tonny-Marten sudah teruji dan mampu bisa menurunkan angka kemiskinan yang saat ini Gorontalo di rurutan ke lima termiskin di Indonesia.

“Pak Marten Tahaadalah sosok politisi yang matang dan sudah teruji di dunia politik serta birokrasi. Kolaborasi Pak Tonny sebagai pengusaha serta Pak Marten berlatar belakang politisi juga paham birokrasi, mampu mengeluarkan Provinsi Gorontalo dari peringkat kelima daerah termiskin,” ujar Rachmat dalam orasi kampanye politiknya.

Disamping itu, Tonny Uloli meyakini Gorontalo bisa keluar dari daerah termiskin dengan memaksimalkan peran generasi muda daerah agar menjadi pengusaha muda.

Menurut Tonny, peran generasi muda di Provinsi Gorontalo sangat penting untuk menurunkan angka kemiskinan di daerah.

imana kami akan memperkuat peran serta generasi muda sehingga mereka bisa menjadi pengusaha sukses, dan bisa membuka lapangan kerja bagi yang lain, Ujarnya.

Sementara itu Marten Taha mengaku sudah memiliki bukti telah memutuskan mata rantai kemiskinan di Kota Gorontalo selama menjabat Walikota.

“aya sudah pernah menurunkan angka kemiskinan di Kota Gorontalo. Bukan hanya angka kemiskin biasa saja, tetapi kemiskinan ekstrem pun berhasil kami turunkan di Kota Gorontalo. Artinya, sedangkan Kota Gorontalo saja bisa kami turunkan angka kemiskinannya, apalagi hanya skala Provinsi Gorontalo,” tegas Marten.**