Dulohupa.id – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pohuwato, Fidi Mustafa mengakui ada kelalaian dokter di Puskesmas Popayato saat menangani seorang bayi hingga meninggal dunia. Fidi menegaskan sudah melakukan pemeriksaan terkait dugaan kasus Malpraktik tersebut.
“Kalau terkait penanganan saat lahir memang ada beberapa kesalahan penanganan. Tapi prosedur keluar puskesmas dalam keadaan sudah memenuhi kriteria untuk dipulangkan,” kata Fidi Mustafa, Selasa (7/5/2024).
Menurut Fidi Mustafa, ada beberapa prosedur yang tidak dilakukan oleh dokter di Puskesmas Popayato.
“Ada beberapa yang dilewati. Dokter di puskesmas wajib berkonsultasi dengan dokter anak, tapi itu tidak dilakukan. Kami sudah menelusuri, dan ternyata dokter tidak memahami hal itu. Kita sudah keluarkan surat pernyataan keras untuk itu,” ungkap Fidi.
Sebelumnya seorang bayi di Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo meninggal dunia karena diduga menjadi korban malpraktik di Puskesmas Popayato. Bayi berinisial ZSU yang baru saja lahir pada 2 April 2024 itu meninggal pada Minggu (5/5/2024) di Rumah Sakit (RS) Kandou, Manado, Sulawesi Utara, setelah dirujuk dari Puskesmas Popayato.
Orang tua korban mengaku menerima pelayanan kesehatan yang buruk di Puskesmas Popayato. Pada tanggal 2 April 2024, ibu bayi masuk ke Puskemas Popayato untuk melahirkan. Bayi lahir dengan berat badan rendah, yakni 2,3 kilogram. Melihat kondisi bayi tersebut tidak mendapat rujukan ke rumah sakit.
“Padahal kata dr. Dian, dokter spesialis anak di Rumah Sakit Bumi Panua, bayi yang lahir dengan berat badan rendah di bawah 2,5 kilo itu harus dirujuk ke rumah sakit, tapi anak saya tidak mendapatkan rujukan dari Puskesmas Popayato,” ujar MU, ayah korban saat diwawancarai dulohupa, Rabu (08/5/2024).