Bone Bolango – Kisah sukses BUMDes Onato di Desa Alo, Kecamatan Bone Raya, Kabupaten Bone Bolango adalah cerminan dari kegigihan dan semangat wirausaha desa.
Berawal dari modal yang sangat terbatas, BUMDes ini mampu mengubah nasibnya menjadi pemasok logistik utama bagi perusahaan tambang besar, PT Gorontalo Minerals (GM). Transformasi ini membuktikan bahwa keterbatasan dana bukanlah halangan utama untuk meraih peluang bisnis besar.
Ketua BUMDes Onato, Ranto, mengenang masa-masa awal kerja sama yang dimulai pada tahun 2020. Saat itu, dana yang tersisa dan dapat dialokasikan sebagai modal awal untuk menggarap kontrak suplai dengan GM hanyalah Rp 16 juta. Jumlah yang sangat minim ini harus digunakan untuk menjamin kesiapan suplai logistik ke perusahaan yang memiliki standar kebutuhan sangat ketat.
Dengan modal sekecil itu, risiko yang dihadapi BUMDes sangat besar, terutama dalam mengelola cash flow harian. Mereka harus memastikan stok bahan pangan tersedia setiap hari, sementara alur pembayaran dari perusahaan bisa memakan waktu yang lama, bahkan hingga satu bulan. Keterbatasan modal ini menjadi faktor penentu dalam setiap keputusan operasional yang diambil BUMDes Onato.
Meskipun modalnya terbatas, BUMDes Onato berhasil meyakinkan GM untuk menyuplai berbagai kebutuhan pokok harian. Daftar komoditas yang dipasok mencakup kebutuhan esensial, seperti beras, sayur-mayur, rempah-rempah, ikan, ayam, dan daging. Variasi komoditas ini menunjukkan kepercayaan GM terhadap kemampuan manajerial dan jaringan rantai pasok BUMDes.
Salah satu keputusan paling strategis yang diambil BUMDes untuk mengatasi keterbatasan modal adalah dalam suplai ikan. Karena tidak mungkin bagi BUMDes untuk menalangi pembayaran kepada nelayan langsung selama satu bulan menunggu pencairan dari GM, mereka menggagas kerja sama dengan penampung/pengepul ikan di Kecamatan Bone Raya, hal ini dikarenakan system pembayaran Perusahaan yang ada jangka waktu, namun itu tidak menjadi masalah, buktinya putaran keuangan saat ini sudah mencapai Rp300 juta-an.
Setelah kerja sama berjalan, dampaknya langsung terasa. Dari modal awal Rp 16 juta, BUMDes kini mencatatkan total keuntungan tahunan mencapai Rp 80 jutaan. Keuntungan ini menjadi penopang utama operasional BUMDes, pembayaran gaji, dan yang paling penting, berkontribusi sebesar Rp 20 juta sebagai PAD bersih untuk Desa Alo. Kenaikan aset dan omset ini adalah bukti validasi keberhasilan manajemen BUMDes.
Lebih dari sekadar pemasok, BUMDes Onato kini berperan sebagai jembatan ekonomi lokal. Mereka menghubungkan hasil bumi dan perikanan lokal (meski melalui pengepul) dengan pasar industri, memastikan bahwa uang perusahaan tambang berputar di tingkat desa. Meskipun terkadang membeli rempah-rempah di pasar atau warung, ini tetap menjaga pergerakan ekonomi lokal yang dinamis.
Kisah BUMDes Onato mengajarkan bahwa keberanian mengambil peluang dan kecerdasan dalam menyusun strategi dapat mengatasi keterbatasan modal awal. Mereka mampu mengubah kelemahan cash flow menjadi kekuatan dengan membangun kemitraan yang saling menguntungkan dengan pengepul dan perusahaan. Keberhasilan ini diharapkan menjadi role model bagi BUMDes lain untuk berani berinovasi dan mencari peluang pasar korporasi.
Manager Eksternal PT Gorontalo Minerals, Didi Atmoko menyoroti nilai kemitraan ini, dimana BUMDes Onato bukan sekadar penyedia, tapi mitra strategis yang tangguh.
“Keberanian mereka memulai dengan modal minim menunjukkan potensi besar ekonomi lokal. Ini sejalan dengan visi kami, bahwa keberadaan GM harus menciptakan multiplier effect bagi perekonomian masyarakat Bone Bolango, khususnya dalam penyerapan produk logistik dan tenaga kerja desa.” Ungkapnya.











