DULOHUPA.ID- Memiliki luas wilayah 2560 Hektare, membuat Desa Bualo Kecamatan Wonosari, Kabupaten Boalemo menjadi salah satu desa yang memiliki sumber daya alam sangat melimpah. Tak heran kemudian, sektor pertanian merupakan salah satu unggulan dari desa ini sehak didirikan tahun 2006 silam. Namun belakangan, desa yang termasuk dalam wilayah transmigran di Boalemo itu, mulai mengembangkan sektor lain untuk menunjang pendapatan masyarakat sekitar.
Dibantu oleh tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Pemerintah Desa setempat melakukan perencanaan pengembangan Peternakan sapi dan pembuatan pupuk organic, yang dimotori langsung oleh masyarakat sekitar. Konsep inilah kemudian yang mendapat perhatian dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, yang belum lamaini kucurkan dana dukungan, guna membantu pembiayaan program Pengembangan Desa Mitra (PPDM), yang dikelola langsung oleh Tim UNG dan Pemerintah Setempat.
Tim PPDM sendiri terdiri beberapa empat orang tim dosen, yakni, Nurdin, SP, MSi Penanggu jawab umum, Fitriah S. Jamin, SP, MSi (Ahli Kesuburan Tanah dan Pemupukan), Amelia Murtisari, SP, MSc (Ahli Agribisnis), dan Siswatiana R. Taha, SPt, MSi (Ahli Peternakan). Kepada tim DULOHUPA.ID Nurdin mengungkapkan, Program PPDM direncanakan selama 3 tahun. “Secara umum kegiatan ini bertujuan untuk melaksanakan hilirisasi hasil riset Universitas Negeri Gorontalo berbasis pertanian organik dengan ikut membangun masyarakat Desa Bualo Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo, melalui sinergi pelaksanaan program prioritas RPJM Desa Bualo, dengan meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat Desa Bualo serta mempercepat pembangunan Desa Bualo di bidang pertanian secara berkelanjutan,” Terangnya.
Program ini sendiri menurut Nurdin, sudah dimulai sejak maret 2019 lalu, dengan diawali pelaksanaan sosialisasi program dan kegiatan kepada masyarakat Desa Bualo, yang tergabung dalam Kelompok Sumber Rezeki dan Rukun Sejahtera. “Untuk April hingga Juni 2019 kemarin, telah dilaksanakan kegiatan Inseminasi Buatan (IB) terhadap sapi induk sebanyak 41 ekor sapi induk dan sampai bulan Juli 2019 telah dipastikan sebanyak 12 ekor sapi induk telah bunting,” tambahnya.
Nurdin juga mengatakan, untuk pelaksanaan pelatihan dan pendampingan pembuatan pupuk organic sendiri, sudah digelar sejak Juli 2019 kemarin. Sementara itu, respond masyarakat desa setempat terkait program ini, terbilang sangat baik. Masyarakat bahkan menyambut baik program yang digagas oleh pemerintah setempat dan tim UNG itu. Hal ini seperti yang diungkapkan langsung oleh Ketua Kelompol Tani Sumber Rezeki Edi Iskandar, saat diwawancarai oleh redaksi DULOHUPA.ID. “Kami sangat berterima kasih kepada Tim PPDM UNG dan Kementrian RISTEK DIKTI atas program yang dijalan dalam kelompok taninya karena kegiatan didalam program ini memang sangat kami butuhkan dan kami mendapat banyak pengetahun dan ketrampilan didalamnya” ujarnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Kepala Desa Bualo, Ramin K. Musa. Ramin mengatakan, kegiatan PPDM sangat dibutuhkan masyarakat Desa Bualo, terutama Kelompok Tani, mengingat tingkat pengetahuan dan ketrampilan bertani masih rendah, utamanya dalam pembuatan pupuk organik. “Terlebih lagi ketergantungan petani terhadap pupuk Urea dan Phonska masih sangat tinggi, sehingga dengan adanya pupuk organik yang berbahan baku lokal minimal bisa mengurangi kebutuhan pupuk tadi,” ujarnya. Olehnya Ramin berharap, Program yang direncanakan selama 3 tahun itu, dapat terlaksana dan tidak terputus hanya di tahun 2019.(DP/02)